Gotong royong masyarakat Indonesia menangani karhutla dikaitkan dengan teori Soekarno dan Aristoteles | Land Portal

Resource information

Date of publication: 
December 2019
Resource Language: 
ISBN / Resource ID: 
OSF_preprint:46025-CB5-C0F

Kebakaran hutan adalah terjadinya peristiwa terbakarnya hutan yang diakibatkan oleh aktivitas alam dan juga oleh aktivitas manusia itu sendiri. Kebakaran hutan yang melanda Indonesia yaitu di wilayah Kalimantan dan juga Riau diakibatkan oleh adanya kegiatan land clearing. Selain itu kebakaran hutan dan lahan juga dipicu karena adanya kekeringan panjang yang melanda Indonesia. Land Clearing adalah kegiatan pembersihan lahan yang dimulai dari pemotongan pohon, pembabatan ilalang, dan pembakaran sampai lahan siap untuk digunakan. Sampai saat ini polisi sudah menetapkan 345 orang tersangka dan 17 korporasi yang diduga terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan. Bahkan perusahaan asing yaitu Singapura dan Malaysia diduga juga ikut terlibat. Banyak warga yang mulai terserang penyakit, khususnya penyakit pernafasan yang diakibatkan karena asap yang semakin tebal setiap harinya. Relawan dibantu oleh Para warga dalam memadamkan titik api agar tidak semakin meluas. Setelah sekian lama titik api berangsur angsur mulai berkurang karena hujan mulai mengguyur Kalimantan dan Riau walaupun belum merata ke semua wilayah. Gotong royong adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu hal secara bersama sama tanpa mengharapkan suatu imbalan. Hal ini dapat kita lihat saat masyarakat Indonesia saling bergotong royong dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Kalimantan dan Riau. Mereka membantu tanpa membedakan ras, suku, dan agama. Inilah yang diinginkan oleh Soekarno agar masyarakat Indonesia saling bergotong royong karena merupakan ciri khas Indonesia.

Authors and Publishers

Author(s), editor(s), contributor(s): 

Disky Krisdianti

Data provider

Center for Open Science

Our mission is to increase openness, integrity, and reproducibility of research.


These are core values of scholarship and practicing them is presumed to increase the efficiency of acquiring knowledge.


For COS to achieve our mission, we must drive change in the culture and incentives that drive researchers’ behavior, the infrastructure that supports their research, and the business models that dominate scholarly communication.


Share this page